Tuesday, 2 May 2017

PROSES TELEKOMUNIKASI di PT. TEKOM

  1. Proses telekomunikasi di PT. Telkom
Sistem telekomunikasi telkom berawal dari sinyal yang diterima oleh tower Telkom (Gelombang Radio) sedangkan Fiber Optic (Gelombang Fisik ) dilanjutkan ke transmisi menggunakan Kabel Coaksial, dari transmisi dilanjutkan ke MDF melalui kabel multipier. Dari MDF dilanjutkan ke sisi manhole berlanjut ke rumah kabel atau RK menggunakan kabel primer. Seperti gambar di bawah ini :https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xlf1/v/t1.0-9/12832505_10207366513032454_1179563976745207252_n.jpg?oh=8b87544dc99a22d30acfaec7c7ab0227&oe=57501725
Dari RK disambungkan menuju DP atau distribution point menggunakan kabel sekunder . Dari DP ditarik kabel DW kerumah pelanggan menuju KTB.

Pengertian : 

  1. Tower
Fungsi dari tower telekomunikasi adalah untuk menempatkan antenna pemancar sinyal (jaringan akses) untuk memberikan layanan kepada pelanggan di sekitar tower tersebut. Selain itu, penggunaan tower telekomunikasi juga berfungsi untuk menempatkan antenna pemancar sinyal transmisi (jaringan transport dengan menggunakan teknologi microwave) untuk menghubungkan pelanggan di daerah tersebut dengan sentral (BSC). Jadi bagian yang terpenting mengapa diperlukan pembangunan tower adalah untuk penempatan antenna-antenna tersebut, dimana dibutuhkan ketinggian tertentu untuk dipenuhinya syarat memancarkan dan menerima sinyal.
  1. Transmisi
merupakan sebuah pemancar (Transmitter) telekomunikasi yang bertujuan untuk memancarkan sinyal Radio Frekuensi (RF) yang membawa sinyal informasi berupa gambar (Video) dan suara (Audio), sehingga dapat diterima oleh pesawat penerima (Receiver) TV di daerah yang tercakup/tercover oleh pemancar TV tersebut.

  1. Kabel Koaksial
adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang pertama copper ditengahnya( pusat inti ) terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi dengan isolator, konduktor yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan insulator luar. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus.

  1. MDF
adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju ke jaringan.
MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telepon Otomat) Johar mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :
  • Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral;Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan. 
  • Tempat melakukan mutasi. 
  • Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi.
  • Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran  ke arah pelanggan. 

  1. Fiber Optic
adalah jenis kabel yang bahannya terbuat dari serat kaca dan mempunyai kecepatan tranfer data yang tinggi, kabel fiber optic atau serat optik umumnya digunakan oleh penyedia layanan internet (ISP) untuk terhubung ke backbone NAP (Network Access Provider)Supaya lebih jelas mengenai cara kerja serat optik atau fiber optic silahkan perhatikan gambaran umum sistem transmisi fiber optik  berikut ini : Pada komunikasi fiber optik, sinyal yang digunakan adalah dalam bentuk digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik adalah dalam bentuk pulsa cahaya. Pulsa cahaya diperoleh dari proses memodulasi sinyal informasi dalam bentuk digital kedalam suatu komponen sumber optik. Proses ini terjadi pada arah kirim, sedangkan pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahaya diubah kembali dalam bentuk sinyal digital. Bila jarak antara stasiun pengirim dengan stasiun penerima berjauhan, sinyal pulsa cahaya yang ditransmisikan akan mengalami proses pelemahan yang disebabkan adanya rugi-rugi yang timbul selama proses pengiriman sesuai dengan panjang dan jenis saluran optik yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut pulsa cahaya akan diregenerasikan sesuai dengan keadaan pada saat pengiriman. Proses ini terjadi pada stasiun pengulangan.

  1. Rumah kabel
adalah bagian yang terpenting dalam jaringan kabel telepon antara pesawat pelanggan dengan sentral yang terpasang di pinggir jalan, trotoar sehingga tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. Penempatan rumah kabel biasa dijumpai di pinggir jalan yang ketinggian rumah kabel tersebut 50 cm di atas permukaan tanah. Rumah kabel adalah sebagai tempat untuk memecahkan sambungan menjadi ratusan pair pada kabel pelanggan. Rumah kabel berasal dari kata rumah dan kabel adalah rumah yang memiliki bentuk berukuran kecil sebagai tempat pendistribusian kabel telepon atau kabel listrik.

  1. Kabel primer atau main feeder
adalah kabel yang berbentuk ukuran yang sangat besar biasa digunakan untuk pemakaian pada local loop dan biasanya terdiri dari 3600 pair kabel. Dari sentral kabel primer dikeluarkan menuju ke rumah kabel, penghubung kabel biasanya melalui bawah tanah atau dipendam yang menghubungkan panel-panel pada bagian bawah rumah kabel. Jumlah pair dalam kabel primer sebanyak 2/3 dari perkiraan total kabel sekunder yang diterminasi dalam rumah kabel untuk demand lima tahun. Aplikasi tanam lansung pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah relatif stabil dengan ukuran demand kurang dari 300 pair maksimal 1400 pair. Ada aplikasi duct (pipa yang di cor beton) pada kabel primer cocok diterapkan pada daerah yang tidak setabil seperti rawan penggalian atau pembongkaran. Demand dalam satu cabang harus diatas dari 300 pair, ketahanan kabel atau duct harus mencapai 10 tahun, dan memiliki kapasitas duct smpai lima tahun. Untuk penggunaan aplikasi duct pada kabel primer diperlukan konstruksi handhole dan manhole yang berguna untuk menarik kabel. Handhole dan manhole diletakan pada trotoar jalan yang mudah dijangkau dan memiliki panjang maksimum 150 in dan 240 tn untuk rute jalur yang berbelok.
  1. Kabel sekunder atau branch feeder
adalah kabel yang memiliki versi yang berbentuk ukuran lebih kecil dari kabel primer. Kapasitas kabel ini lebih sedikit bila dibandingkan dari kabel primer. penghubung kabel ini hanya sebatas pada rumah kabel yang satu dengan rumah kabel yang lain. Distribution point menerima jumlah pair yang tidak tetap sehingga mempengaruhi dalam menentukan ukuran kabel sekunder, estimasi kabel sekunder adalah untuk demand lima tahun. Pengakumulasian jumlah pair yang terdistribusikan sepanjang rute kabel sekunder sebanyak 200 pair lebih baik menggunakan layanan per 100 pair. Pengaplikasian kabel sekunder ada yang terpasang di udara dan yang terpendam di dalam tanah. kabel yang berada di udara atau kabel udara biasa diterapkan rute daerah temporer dengan kepadatan demand yang rendah atau lokasi tanah yang susah digali. Sehingga perlu ada tiang-tiang utama, tiang penyokong, tiang percabangan dan lain-lain dalam jaringan kabel sekunder. Jarak tiang yang satu dengan tiang lain adalah empat puluh meter dan dilarang melebihi dari 55 meter. Ketinggian tiang atau panjang tiang antara tujuh sampai sembilan meter dengan lengkungan kabel 4,5 m sampai enam meter jika melintasi jalan. percabangan kabel pada tiang maksimum empat cabang dan harus terkonsentrasi dalam penyambungan kabel. Sedangkan kabel yang terpendam di dalam tanah atau kabel tanam jika kondisi geografis tanah stabil atau mudah digali.

  1. Manhole
adalah tempat atau lorong bawah tanah yang berisi kabel bawah tanah.

  1. DP (Drof Point) DP
adalah titik sambung antara sekunder dan kabel penanggal atau kabel Drof Ware (DW) dilanjutkan kesisi KTB pelanggan. Fungsi DP sendiri adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan

  1. KTB
Kotak terminal blok merupakan titik penyambungan antara saluran penanggal dengan saluran kabel rumah. Kotak terminal batas biasanya berada di dinding luar rumah pelanggan yang berfungsi sebagai terminal akhir dari saluran penanggal.

No comments:

Post a Comment